وَلاَتُصَعِّرْخَذَّكَ لِلنَّاسِ
وَلاَتَمْشِى فِى اْلاَرْضِ مَرَحًاقلى اِنَّ اللهَ لاَيُحِبُّ كُلَّ
مُخْتَالٍ فَخُوْرٍج وَاقْصِدْفِى مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ
صَوْتِكَقلى اِنَّ اَنْكَرَاْلاَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِع
”Wala
tusa’ir khaddaka linnasi wala tamsyi fil ardi maraha. Innallaha la yuhibbu
kulla mukhtalin fakhurin(18)Waqsid fi masyyika wagdud min sautika. Inna ankaral
aswati lasautulhamiru(19)”.Artinya : ”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri(18) Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai(19)”. (QS. Lukman : 31/18 – 19)
Ketika seseorang menerima nikmat lebih dari Allah SWT disaat itulah dia merasa besar kepala dan merasa lebih dari orang lain. Penyakit hati yang satu ini sulit untuk di hilangkan, karena pada dasarnya manusia memiliki rasa pamer atau mempublikasikan sesuatu yang dianggap orang lain tidak punya atau tidak bisa memilikinya. Dalam firman Allah di atas juga sudah dijelaskan bahwa Allah tidak menyukai bahkan membenci orang yang sombong dan membanggakan diri. Apa yang kalian banggakan di bumi Allah ini ?
Ada seseorang yang bangga dengan sekolah atau ilmunya, ada yang merasa hartanya lebih banyak dari orang lain. Seharusnya kita bersyukur bukan saling membanggakan apa yang kita punya dan sikap rendah hati itu penting ibarat padi semakin berisi maka semakin menunduk. Yang paling fatal ketika kita merasa mampu meraih semua dengan usaha kita tanpa meminta Doa kepada Allah SWT.
Allah berfirman :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِى
اَسْتَجِبْ لَكُمْقلى اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ
عِبَادَتِى سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ (المؤمن : 40/60)
“Wa qala
rabbukumud’uni astajiblakum. Innalladina yastakbiruna ‘an ‘ibadati sayadkhuluna
jahannama dakhirina”. (QS.
Al- Mukmin : 40/60)Artinya : ”Dan Tuhanmu berfirman, ”Berdoalah kepadaku, niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk ke neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (QS. Al- Mukmin : 40/60)
Rassulullah bersabda :
عَنْ قَتَادَةَ وَزَادَ فِيهِ وَإِنَّ
اللَّهَ أَوْحَى إِلَىَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى
أَحَدٍ وَلاَ يَبْغِى أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ (رواه مسلم)
“An
qatadata wa zada fihi wa innallah auha ilayya an tawada’u hatta la yafkhara
ahadun ‘ala ahadin wala yabgi ahadun ‘ala ahadin”. (HR. Muslim)Artinya : “Dari Qatadah dan menambah didalamnya, “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepada saya supaya kalian bertawadluk hingga tidak ada seorang pun yang menganiaya orang lain dan tidak ada seorangpun yang menyombongkan diri atas orang lain”. (HR. Muslim)
Contoh sifat sombong atau Takabur :
1. Takabbur kepada Allah
Inilah
bentuk takabbur terburuk, seperti yang pernah dilakukan oleh Namrud, Fir’aun
dan sejenisnya. (QS. 40 : 60 dan 25 : 60).
2. Takabbur kepada Rasul
Yaitu
sikap tinggi hati, menolak mengikuti dan mematuhi Nabi, karena menganggapnya
sebagai manusia biasa (QS. 23:34, 36:15). Seperti yang dinyatakan kaum kafir
Quraisy kepada Nabi : “Bagaimana kami bisa duduk di sisimu hai Muhammad,
sementara yang ada di sekitarmu orang-orang faqir”
3. Takabur atas sesama manusia
Yaitu
dengan membanggakan diri dan meremehkan orang lain. Takabbur ini meskipun tidak
seberat yang pertama dan kedua, namun masih sangat berbahaya karena :
·
Kebesaran
dan kehormatan hanya milik Allah, selainnya lemah dan terbatas.
·
Ketika
seseorang takabbur, ia merampas salah satu sifat kebesaran Allah.
Menurut pandangan tersebut di atas, secara umum
takabur dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
1) Takabur
Batini ( Takabur dalam sikap )
Takabur
batini atau batin adalah sifat takabur yang tertanam dalam hati seseorang
sehingga tidak tampak secara lahir/fisik, seperti seseorang yang mengingkari
kebenaran yang datang dari Allah swt. padahal dia mengetahui kebenaran
tersebut.
Dalam
kehidupan sehari-hari orang yang termasuk golongan takabur batin memiliki
sikap, antara lain enggan minta tolong kepada orang lain meskipun ia
membutuhkan serta tidak mau berdoa untuk memohon pertolongan Allah swt. padahal
semua persoalan yang kita hadapi tidak dapat diselesaikan sendiri tanpa
pertolongan-Nya. Allah STW. berfirman :
“Kuperkenankan (Kukabulkan) bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan
hina dina.” (QS Al Mukmin : 60).
2) Takabur Zahiri
( Takabur dalam Perbuatan )
Takabur
zahiri adalah sifat takabur yang dapat dilihat langsung dengan panca indra,
seperti dalam bentuk ucapan dan gerakan anggota tubuh. Contohnya, riya, angkuh,
dan memalingkan muka terhadap orang lain. Allah swt. tidak menyukai orang-orang
yang memalingkan muka (sombong) sebagaimana terdapat dalam Surah Luqman Ayat 18
berikut :
Artinya : “Janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Luqman:
18)
Adapun
contoh-contoh perilaku takabur atau sombong dalam kehidupan sehari-hari adalah
:
1.
Suka memuji diri dan membaggakan
diri, harta, ilmu, keturunan maupun pangkat dan jabatan.
2.
Selalu ingin dipuji.
3.
Memandang dirinya lebih sempurna
dibandingkan siapapun.
4.
Meremehkan / merendahkan orang lain.
5.
Memalingkan muka ketika bertemu
dengan orang lain.
6.
Suka mencela dan mengkritik orang
lain dengan maksud menjatuhkannya.
7.
Berlebih-lebihan dalam berpakaian
8.
Berlagak dalam berbicara
9.
Pemboros dalam harta benda.
10. Selalu
membanggakan dirinya
11. Selalu
mengecilkan orang lain
12. Sakit hati
jika ada yang menyaingi
13. Mementingkan
diri sendiri
14. Selalu berkhayal
akan kelebihan diri sendiri dan cepat merasa puas.Cara menghindari sifat Takabur :
1. Memahami dan menyadari tentang bahaya takabur, baik bahayanya di dunia maupun bahaya di akhirat nanti.
2. Menerima setiap nikmat maupun kelebihan yang dimiliki semata-mata karena karunia Allah SWT.
3. Menyadari bahwa asal kejadian semua manusia adalah sama, yakni
dari sel sperma dan ovum. Yang mungkin manusia itu sendiri merasa jijik
bila melihatnya. Kalau kemudian menjadi makhluk yang sangat bagus
bentuknya semua itu karena kehendak dan kasih sayang dari Allah SWT, dan
diri kita sendiri tidak pernah memesannya kepada Allah SWT.
4. Berusaha untuk dapat bergaul dengan siapa saja denga baik, tanpa membeda-bedakannya.
5. Segera mengikis benih-benih kesombongan di dalam hati yang setiap
saat dihembuskan oleh setan, dengan cara membaca istighfar manakala kita
menyadari telah berbuat sombong
No comments:
Post a Comment